- Advertisement -

17 Perlintasan KA Tak Berpalang di Daop 2 Bandung Ditutup oleh PT KAI untuk Keamanan

Berita Lainnya

BANDUNG infobdg.com – Mulai Agustus 2024, PT KAI menutup 17 perlintasan kereta api (KA) tanpa palang di wilayah Daop 2 Bandung untuk meningkatkan keamanan perjalanan kereta api.

“Kemarin kita tutup 17 perlintasan di wilayah Daop 2 Bandung. Intinya untuk meminimalisir kejadian di pintu perlintasan dan meningkatkan keamanan di perlintasan,” ujar Manager Humas Daop 2 Bandung Ayep Hanapi pada Rabu (14/8/2024).

Dilansir dari laman detik.com, Ayep menjelaskan bahwa PT KAI Daop 2 memiliki target penutupan 25 pintu perlintasan setiap tahunnya, namun hingga kini baru 17 perlintasan yang telah ditutup. Penutupan ini merupakan hasil kerja sama dengan Balai Teknik Perkeretaapian dan pemerintah daerah.

“Hal itu dilakukan tidak serta merta hanya menutup tapi kita juga sosialisasi kepada masyarakat dan mengimbau kepada masyarakat agar tetap menjaga keselamatan,” ungkapnya.

Menurut Ayep, terdapat sekitar 300 perlintasan KA di wilayah Daop 2 Bandung, baik yang resmi maupun tidak resmi, dengan berbagai status penjagaan.

“Jumlah sekitar 300-an, ada yang dijaga petugas PT KAI, oleh swadaya masyarakat, dan ada juga yang tidak dijaga. 17 yang ditutup itu yang tidak dijaga, dilakukan beberapa waktu terakhir,” jelasnya.

Sebagian besar perlintasan yang ditutup berada di Cianjur, Garut, dan Tasikmalaya. Menurut Ayep, keberadaan perlintasan tanpa palang ini tak bisa dihindari mengingat pertumbuhan penduduk.

“Sebenarnya seperti ini untuk perlintasan itu seiring pertumbuhan penduduk awalnya jalan setapak, gede dan jadi pintu perlintasan,” terangnya.

Selanjutnya, perlintasan KA Ciroyom juga direncanakan untuk ditutup, di mana lalu lintas kendaraan akan dialihkan melalui Flyover Ciroyom, dan hanya pejalan kaki yang diizinkan melintasi perlintasan tersebut.

“Kita akan melakukan penutupan perlintasan Ciroyom, kita sudah lakukan pengecekan dengan Balai Perkeretaapian dan Dishub, karena sudah ada flyover yang bawah kita akan tutup, tapi kita akan lakukan sosialisasi,” tuturnya.

“Nanti akan dipasang besi, hanya bisa dilintasi pejalan kaki saja,” pungkas Ayep.